311 Peserta Dari Sembilan TC Ikut Kualifikasi Sempoa SIP Se-Aceh 2023

banner 468x60
Istimewah

Bhinneka News. Peserta sedang mengikuti kualifikasi Sempoa Se-Aceh, di Hotel Lido Graha, (Minggu, 26/2/2023), (Foto: Zamanhuri)
Lhokseumawe – Sebanyak 311 peserta dari sembilan Training Center (TC) Se-Aceh mengikuti kualifikasi Sempoa SIP, 2023, bertempat di Hotel Lido Graha Uteunkot, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu, (26/2/2023).

Ajang kualifikasi ini merupakan yang pertama diselenggarakan untuk tingkat se-Aceh, diikuti dari sembilan TC, yaitu, TC Kota Lhokseumawe, PIM, Bireun, Langsa, Kuala Simpang, Banda Aceh, Idi, dan Takengon.

Koordinator Sempoa SIP Aceh, Toni Chandra, S.Kom, mengatakan, pemenang pada Kualifikasi ini akan mewakili Aceh untuk lomba tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Malang Jawa Timur.

“Ini kualifikasi lomba Sempoa yang diadakan oleh Sempoa SIP, lomba ini diikuti oleh seluruh peserta dari Aceh. Kita di Aceh ada sembilan Training Center, dari Banda Aceh, Kuala Simpang dan sampe Takengon, pesertanya ada 311 anak, mereka berkompetisi hari ini dan akan dipilih sembilan orang untuk mewakili Aceh, mengikuti lomba di tingkat nasional, di Malang, pada bulan Juli 2023,” sebut Toni.

Kata dia, Sempoa dari kelas Foundation satu sampai Graduate tiga ada sebelas level, dari sebelas level dipilih sembilan level saja, untuk Graduate satu, dua dan tiga digabungkan menjadi satu, jadi untuk kualifikasi ini yang akan dipilih sembilan anak yang akan mewakili Aceh.

Baca juga:  PASTIKAN STOK DAN STABILITAS HARGA BAPOKTING, BUPATI SAMOSIR MONITORING PASAR

“Sempoa ini adalah sebuah sistem edukasi untuk mengoptimalkan potensi otak anak, di Sempoa kita melatih otak anak yaitu otak kiri dan otak kanan, sehingga mereka bisa bekerja dengan sempurna dan seimbang,” sebut Toni.

Baca juga:  Dir Polairud Polda Kepri : Layani Masyarakat Dengan Setulus Hati

Jadi, lanjut dia, dengan kedua otak yang bekerja dengan sempurna dan seimbang, mudah-mudahan kemampuan anak dalam belajar seperti dalam konsentrasi mereka, visualisasi mereka dan auditori mereka, yang kita kenal sebagai tiga pintu belajar akan meningkat, sehingga apapun yang dipelajari anak akan lebih mudah dimengerti, ungkapnya.

“Kita dari tahun 1998, sebelumnya, sudah masuk Aceh, tetapi semenjak tsunami kita sempat vakum beberapa tahun, kemudian baru-baru ini selama lima tahun kita udah mulai aktif kembali,” tutup Toni./EA

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *