Medan, Bhinnekanews.id
Bersama belasan ribu guru di Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution memperingati Hari Guru Nasional di Stadion Mini USU, Senin (25/11). Dengan berbusana adat tradisional suku-suku di Sumut, para pahlawan pendidikan itu mengikuti seluruh rangkaian acara antara lain upacara, parade budaya, pemberiaan penghargaan kepada guru berprestasi, pemotongan tumpeng, dan pelepasan 100 ekor merpati itu. Suasana keberagaman dan kebersamaaan begitu mewarnai perhelatan yang turut dihadiri antara lain Bunda Paud Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution, unsur Forkopimda, dan seluruh pimpinan daerah.
Perhelatan bertajuk Gebyar Hari Guru Nasional Kota Medan 2024 itu diawali dengan upacara. Bertindak sebagai inspektur ucapara Wali Kota Bobby Nasution. Dengan mengenakan busana adat tradisional Nias, Bobby Nasution memimpin setiap tahapan upacara dalam suasana khidmat.
Dalam upacara tersebut, Bobby Nasution membacakan Amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Disampaikannya, Hari Guru tahun ini mengambil tema Guru Hebat Indonesia Kuat. Tema tersebut memiliki tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru.
Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14/2005, lanjutnya, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid. Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban.
Dia mengatakan, para guru berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara.
“Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia,” sebutnya.
Usai upacara, Parade Budaya Guru Kota Medan pun digelar. Guru-guru dari 21 kecamatan di Medan dengan pakaian adat trasional berjalan dan menampilkan sedikit tarian tradisi dengan apik dan penuh percaya diri. Sebelum para guru berparade, para pelajar menampilkan atraksi drumband yang memukau setelah delapan ekor kuda melintasi area parade di Stadion Mini USU itu.
Parade Budaya Guru Kota ini menampilkan antara lain kafilah guru dari Kecamatan Medan Labuhan dan Belawan yang busana adat tradisional Melayu, Petisah dan Baru dengan busana Nias, dan Tuntungan dengan busana Karo. Tidak hanya berjalan, di depan Wali Kota dan Bunda Paud Medan, peserta pawai menampilkan beberapa gerak tarian adat sesuai dengan busana yang mereka kenakan.
Setelah Parade, acara dilanjutkan dengan pemberian serfikat penghargaan kepada guru-guru berprestasi yang dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng dan pelepasan 100 ekor burung merpati oleh Wali Kota Medan. Banyak lagi materi acara yang ditampilkan dalam kegiatan akbar ini, di antaranya penampilan finalis guru bertalenta, pengumuman pemenang lomba, dan hiburan. (Agung)