Pemanfaatan Kayu Limbah, Serap Puluhan Tenaga Kerja Warga Pancer Desa Sumberagung

banner 468x60

BANYUWANGI | TRANSPUBLIK.co.id -Pemanfaatan limbah kayu di wilayah Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Desa Pesanggaran, salah satu program CSR PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Program tersebut bertujuan untuk menunjang dan pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid -19.

Program pengolahan limba kayu tersebut dikelola oleh Rusdi, warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Diketahui, pengolahan kayu milik Rusdi, kini mengalami kemajuan. Pasalnya usaha tersebut kini dilengkapi dengan peralatan modern berupa gergaji selendang pembelah kayu mentah (gelondongan) menjadi kayu bentuk, jadi seperti papan dan balok kayu.

Selain itu, dalam melaksanakan kegiatan tersebut tenaga kerja diambil dari warga sekitar.

“Kurang lebih 50 hingga 60 tenaga kerja yang bekerja di pengolahan kayu limbah. Dan semua warga sekitar,” kata Rusdi kepada awak media. Senin, (31/10/2022).

Kayu olahan yang dihasilkannya selama ini banyak dimanfaatkan untuk mendukung program perusahaan tambang emas PT BSI. Seperti bedah rumah yang hingga kini masih terus berlanjut.

Baca juga:  Sinergitas TNI-Polri Jadi Penekanan Pangdam XII/Tpr Saat Silaturahmi di Polres Singkawang

Menurut Rusdi, banyak permintaan bantuan pembuatan meja, kursi dari lembaga-lembaga pendidikan, dan tempat pendidikan Alquran di Mushola-Mushola maupun Masjid – Masjid.

Untuk mendukung program bedah rumah PT BSI, pada tahap pertama, semua kebutuhan kayu untuk pembuatan kusen, jendela, pintu dan kerangka atap, pihaknya yang menyiapkan.

“Kusen, Jendela, pintu, program bedah rumah PT BSI semua kita yang menyiapkan,” ujar Rusdi.

Kata Rusdi, ada 10 rumah tidak layak huni dibedah oleh PT BSI, yang pelaksana kegiatannya juga dilakukan oleh masyarakat atau kelompok masyarakat dari lingkungan setempat.

“Ini adalah program pemberdayaan dari masyarakat ,untuk masyarakat dan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Rusdi menjelaskan, semua program tersebut, berawal dari usulan masyarakat, dan penerimanya juga masyarakat, lalu untuk pelaksana pekerjaannya juga dari warga masyarakat.

“PT BSI, menyetujui dan merealisasikan program tersebut
Lalu bertanggungjawab terhadap pembiayaannya,” jelasnya.

Baca juga:  Tangis Haru ! Masyarakat Berat Lepaskan Satgas YR 321/GT/13/1 Kostrad di Distrik Mbua Papua Pengunungan

Dalam mengembangkan usahanya ini, Rusdi mengaku tidak terlepas dari kendala yang ada. Kiriman kayu dari perusahaan terkadang tersendat sehingga para pekerja harus diberikan inovasi untuk menangani pekerjaan yang lain supaya tidak menganggur,

”Jika bahan baku terlambat kadang -kadang juga pusing mas, tapi ya harus bersabar,” Keluhnya,

Seperti diketahui, Rusdi adalah salah satu sosok pemuda yang pada mulanya getol mengkritisi kebijakan-kebijakan perusahaan tambang emas yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran karena dirasa kurang pas dan tidak pro terhadap masyarakat.

Berkat komunikasi yang baik antara management perusahaan dengan dirinya, kini Dia lebih memilih memposisikan dirinya terlibat langsung dalam menjalankan program -program perusahaan agar dapat memberikan manfaat bagi banyak orang diwilayah setempat.

”Dengan program yang saya jalankan, banyak yang terlibat bekerja. dengan demikian mereka mendapat penghasilan untuk menunjang perekonomianya,”imbuh Rusdi.

(TP/M.Sholeh )

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *