Medan, Bhinnekanews.id – Reses Sidang ke-1 Masa Sidang 2024-2025 yang diadakan oleh anggota DPRD Kota Medan, Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos, di Sopo Restorasi, Jalan Karya Mesjid Gang Tapanuli, pada Sabtu, 7 Desember 2024, menjadi momen yang penuh makna. Ratusan warga dari Kecamatan Helvetia, Medan Baru, dan Medan Barat datang untuk menyuarakan aspirasi mereka, menjadikan acara ini sebagai wadah bagi masyarakat untuk berbicara langsung dengan wakil rakyat mereka.
Acara yang berlangsung dalam dua sesi ini—sesi pertama dimulai pukul 10.00 WIB dan sesi kedua pukul 14.00 WIB—memberikan kesempatan bagi warga untuk mengutarakan berbagai persoalan yang mereka hadapi. Berbagai isu penting pun diangkat, mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, bantuan PKH, hingga persoalan drainase dan anjing liar yang meresahkan.
Warga Menyampaikan Aspirasi, Antonius Menanggapi dengan Komitmen
Antonius Devolis Tumanggor mendengarkan setiap keluhan dengan serius dan memberikan solusi konkret. Salah satu contoh nyata adalah kehadiran Dinas Perhubungan yang segera menanggapi permintaan warga terkait pemasangan dan penggantian lampu jalan di sekitar lokasi reses. Respons cepat ini menunjukkan komitmen Antonius untuk memperjuangkan kepentingan warga Kota Medan.
Tidak hanya itu, isu mengenai drainase yang kerap menyebabkan banjir serta bantuan PKH juga mendapat perhatian khusus. Antonius berjanji untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengatasi permasalahan tersebut dan memastikan solusi yang tepat bagi warga.
Filosofi Perjuangan: Menanam Sawit untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Dalam sambutannya, Antonius juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan warga yang telah memberinya kepercayaan untuk menjabat kembali sebagai anggota DPRD Kota Medan. Sebagai ungkapan rasa syukur dan tekad, Antonius membagikan filosofi hidup yang menjadi panduannya dalam menjalani tugas sebagai wakil rakyat.
Filosofi ini ia gambarkan dengan metafora yang menginspirasi, yakni tentang proses menanam sawit. “Kita mulai dengan mengombak, masuk dengan persoalan, seperti traktor yang harus menggali tanah. Ada ular, lipan, buaya yang harus dibuang. Setelah itu, tanah disaring, dikikis, dan pada tahun 2025 kita tanam. Tahun 2026 dipupuk, 2027 dirawat, 2028 berpasir, dan pada tahun 2029, hasilnya akan berbuah enak. Itulah saya, Antonius Devolis Tumanggor,” ujarnya.
Metafora ini mengajarkan bahwa perubahan yang baik memang tidak mudah. Namun, dengan kerja keras, ketekunan, dan kesabaran, hasilnya akan datang pada waktunya—seperti tanaman sawit yang berbuah setelah melalui serangkaian proses yang penuh tantangan. Filosofi ini menggambarkan perjalanan Antonius dalam memperjuangkan perubahan bagi Kota Medan, meski penuh rintangan, namun akan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi semua.
Pantun Penutup: Sebuah Janji untuk Warga
Sebagai penutup, Antonius menyampaikan pantun yang menggambarkan komitmennya untuk terus hadir bagi masyarakat:
“Ada buah mangga, buah durian, dan buah semangka,
Itulah buah-buahan.
Dan saya ada untuk Anda.”
Pantun ini menjadi simbol bahwa Antonius selalu ada untuk rakyat, siap berjuang dan bekerja keras demi kebaikan bersama.
Kehadiran Pejabat dan Kolaborasi untuk Kota Medan
Reses kali ini juga dihadiri oleh pejabat-pejabat penting yang mendukung jalannya acara, di antaranya Lurah Sei Agul Surya Harahap, Zauhari Simatupang, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Sarifah, Dinas Sosial Risnata Tambunan, Dinas Perhubungan Hendra S., serta Kesos Medan Barat Siti Fatimah dan Kasi Trantib Kecamatan Medan Barat. Kehadiran mereka menunjukkan kolaborasi yang solid antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Kota Medan yang lebih baik.
Dengan semangat kebersamaan yang terjalin kuat antara warga dan pemerintah, reses kali ini menegaskan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, dan Antonius Devolis Tumanggor berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat hingga mencapai hasil yang bermanfaat bagi generasi mendatang. (Agung)
