Bhinnekanews.id, Jakarta – TNI Angkatan Laut memastikan kebakaran MV Abu Samah berhasil dipadamkan pada hari Selasa (1/11), meskipun masih terjadi kepulan asap kecil dari cerobong, namun penyemprotan telah dihentikan dan dalam posisi standby, demikian update terakhir kondisi dari lokasi di Dermaga Jety 3 B Krakatau Internasional Port (KIP) Cilegon, Banten.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, telah terjadi musibah kebakaran pada MV Abu Samah pada Minggu (30/10) dan TNI AL telah mengerahkan KRI Kujang-642, KRI Cucut -866 yang merupakan unsur dari Komando Armada (Koarmada) I serta satu Kapal Patroli Kemanan Laut (Patkamla) Panaitan dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten untuk membantu upaya pemadaman api dan evakuasi Anak Buah Kapal (ABK). Pemeriksaan Kesehatan ABK yang di evakuasi juga dilaksanakan untuk memastikan kondisi kesehatan ABK yang sempat menghirup asap akibat kebakaran.
Saat ini, unsur yang melaksanakan waspam adalah Patkamla Sangiang dari Lanal Banten. Sementara untuk Notice to Marine telah di koordinasikan dengan VTS (Vessel Traffic Service) Merak dan telah di broadcast. Kapal MV Abu Samah masih tetap pada posisi lego dan tidak bergeser, serta situasi alur pelayaran aman.
Sedangkan KAL Anyer dan RHIB Patroli Lanal Banten juga berada di lokasi untuk melaksanakan pengawasan dan pengamanan Alur Pelayaran, mengadakan pemantauan kemungkinan titik titik api yang kemungkinan timbul lagi, memantau posisi lego kapal yang terbakar, serta memastikan jangkar tidak larut dan tidak bergeser dari posisinya.
Menurut Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin pengamanan dan upaya pemadaman yang oleh TNI AL bersama stake holder terkait di Banten perlu secepat mungkin dilaksanakan karena alur pelayaran perairan Banten merupakan perairan yang ramai. “Sampai dengan hari Selasa kondisi alur pelayaran di perairan selat Sunda dipastikan aman digunakan, posisi MV Abu Samah tidak ada pergeseran setelah berlabuh jangkar di titik tersebut, karena perairan ini merupakan ALKI I dan skema pelayarannya juga sudah di atur dengan adanya TSS (Traffic Separation Scam) TNI AL tetap melaksanakan pengamanan dan pengawasan di sekitar kapal, untuk memastikan kondisinya aman,” ungkapnya.
Hingga sekarang masih belum diketahui pasti penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Aksi Reaksi cepat tanggap dari para prajurit TNI AL tersebut merupakan bentuk implementasi dari arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono bahwa di manapun prajurit TNI AL berada harus memberikan manfaat bagi masyarakat disekitarnya, serta cepat tanggap terhadap permasalahan dan kesulitan rakyat.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
(BN/JH)